Wartaramadan - Seiring dengan banyaknya kesibukan duniawi, khusyu’ dalam shalat menjadi sesuatu yang amat sulit dicapai. Padahal shalat adalah induknya seluruh ibadah, yang bila ia baik maka baiklah ibadah-ibadah lainnya.
Sesungguhnya, ibadah shalat itu merupakan sebaik-baiknya amal. Shalat yang mempunyai kedudukan yang sangat mulia di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, Ibadah inilah yang membedakan antara orang mukmin dan kafir. Shalat yang juga merupakan ibadah yang mampu melebur dosa seseorang.
Ketika kita sebagai orang mukmin mengetahui betapa pentingnya shalat dan begitu mulianya kedudukannya disisi Allah, maka tentunya kita harus melaksanakannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh aturan syariat kita. Yaitu syariat dalam Islam.
Khusyuk dalam sholat adalah merupakan dambaan bagi kita semua. Bahkan, berbagai macam cara atau teknik yang kita lakukan untuk menggapai khusuk dalam sholat tersebut.
Adapun khusyuk dalam sholat adalah “Hadirnya hati kita dihadapan Allah SWT, sambil mengkonsentrasikan hati ini supaya dekat kepada Allah SWT. Dengan demikian, maka usaha ini akan membuat hati kita tenang, gerakan tenang, santun di hadapan Allah SWT, konsentrasi terhadap apa yang diucapkan dan yang dilakukan dalam proses sholat tersebut, dari awal sampai akhir dan jauh dari rasa was-was setan serta berbagai pikiran yang jelek (negatif). Khusyuk inilah yang merupakan ruhnya sholat, artinya sholat yang tidak ada kekhusyukannya adalah sholat yang tidak ada ruhnya“ (Sumber : As-Sa’di).
Jika kita tanyakan dan kita kaji (pantau) sholat yang biasanya dilakukan oleh sebagian kaum Muslimin tersebut, maka jawabannya adalah mereka jauh dari kekhusyukan.
Pikiran mereka pun biasanya menerawang entah kemana, hati mereka lalai, bahkan rasa was-was dari setan pun muncul tatkala mereka melaksanakan sholat. Oleh karena itu, pembahasan seputar sholat khusyuk ini merupakan suatu pembahasan yang sangat penting sekali dan sangat dibutuhkan oleh kaum muslimin yang ingin meningkatkan kualitas ibadah shalatnya.
Saudaraku, khusyuk sendiri merupakan perkara yang agung, cepat sinarnya, dan keberadaannya jarang sekali ditemukan, khususnya zaman sekarang ini yang penuh dengan berbagai macam fitnah dan bermacam godaan baik itu dari manusia maupun godaan dari setan yang berupaya memalingkan manusia dari kekhusyukan.
Jauhnya manusia dari kekhusyukan di dalam melaksanakan sholat ini adalah satu hal yang memang benar adanya. Bahkan, seorang sahabat besar bernama Hudzaifah ibnu Yaman telah menggambarkan, bahwasanya; “Yang Pertama Kali yang akan hilang dari agama engkau adalah khusyuk, dan hal yang terakhir yang akan hilang dari agama engkau itu adalah sholat. (sungguh) Betapa banyak orang yang sholat tetapi tiada kebaikan padanya. Hampir saja engkau memasuki masjid, sementara tidak ditemukan diantara mereka orang yang khusyuk“ (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah).
Saudaraku, sudah merupakan keharusan bagi kita sebagai umat muslim dalam mengasah dan menggapai kekhusyukan dalam sholat ini. Oleh karena kamu akan memberikan tips dalam menggapai khusyuk di dalam sholat. Sebagaimana yang telah di jelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajjid dalam kitabnya, yakni untuk menggapai khusyuk dalam sholat itu ada dua hal pokok yang perlu diperhatikan ;
1. Memperhatikan Hal-hal Yang Mendatangkan KeKhusyukan Dalam Sholat
Untuk mencapai hal-hal yang akan mendatangkan kekhusyukan ada beberapa kiat yang dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW diantaranya:
a. Mempersiapkan diri sepenuhnya untuk Sholat
Adapun bentuk-bentuk persiapannya yaitu, ikut menjawab adzan yang dikumandangkan oleh muadzin kemudian diikuti dengan membaca doa yang diisyaratkan, bersiwak (menggosok gigi) karena hal ini tentunya akan membersihkan mulut dan menyegarkannya, kemudian memakai pakaian yang baik dan bersih.
Diantara bentuk persiapan lainnya adalah berjalan ke masjid dengan penuh ketenangan dan tidak tergesa-gesa. Lalu setelah sampai di depan masjid, masuk dengan membaca doa dan ketika keluar nanti darinya juga membaca doa, melaksanakan sholat sunnah tahiyyatul masjid setelah setelah berada di dalam masjid, kemudian merapatkan dan meluruskan shaf sebab setan selalu berupaya untuk mencari celah yang bisa ditempatinya (dalam barisan shaf sholat). Dan Insyaallah hal ini (persiapan ini) akan membantu kita dalam menggapai kekhusyukan.
b. Tumakninah
Rasulullah SAW selalu melakukan tumakninah dalam setiap sholatnya, hingga seluruh anggota badan Rasulullah SAW menempati posisi semula. Bahkan Rasulullah SAW memerintahkan orang yang buruk shalatnya supaya untuk melakukan tumakninah, sebagaimana sabda beliau ; “Tidak sempurna Sholat mereka (salah seorang dari kalian), kecuali dengannya (tumakninah)“.
c. Mengingat mati ketika Sholat
Hal ini berdasarkan wasiat dari baginda Rasulullah SAW yang bersabda ; “Apabila engkau sedang sholat, maka sholatlah seolah-olah engkau hendak pisah (mati)“ (HR. Ahmad)
d. Menghayati makna bacaan Sholat
Sikap penghayatan itu tidak akan terwujud kecuali dengan memahami makna dari setiap bacaan sholat kita. Karena dengan memahami makna bacaan sholat tersebut, sesorang akan mampu menghayati serta berfikir tentang (makna dari setiap langkah) sholat itu, sehingga kita akan mengucurkan air mata, karena pengaruh makna yang mendalam dari dalam lubuk hati kita.
e. Membaca surah sambil berhenti pada tiap ayat-ayatnya
Hal ini merupaka kebiasaan dari Rasulullah SAW yang telah dikisahkan oleh Ummu Salamah mengenai bagaimana Rasulullah SAW dalam membaca Al-Fatihah ; “Rasulullah SAW membaca basmalah kemudiann berhenti, kemudian membaca ayat-ayat berikutnya kemudian berhenti. Demikianlah seterusnya hingga Rasulullah SAW selesai sholat“ (HR. Abu Daud).
f. Membaca Al-Qur’an dengan Tartil
Membaca dengan perlahan dan tartil lebih mampu dalam membantu untuk merenungi setiap ayat-ayat yang dibacanya serta dapat mendatangkan kekhusyukan dalam sholat. Sebaliknya dengan membaca tergesa-gesa akan menjaukan hati ini dari kehusyukan dalam sholat.
g. Meyakini bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaannya yang sedang melaksanakan sholat
Rasulullah SAW pernah bersabda dalam hadits Qudsi yakni ; “Allah SWT berfirman, ‘Aku membagi sholatku dengan hamba-Ku menjadi dua bagian, dan bagi hamba-Ku setiap apa yang dia minta. Jika mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, Aku berfirman, hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Jika dia mengucapkan Maaliki Yaumiddiin, Aku berfirman, hamba-Ku telah memuliakan dan mengagungkan-Ku“ (HR. Muslim).
h. Meletakkan Sutrah (tabir pembatas), dan mendekatkan diri kepadanya
Hal ini bermaksud untuk memperpendek dalam menjaga penglihatan orang yang sedang melaksanakan sholat, sekaligus menjaga diri dari lalu lalangnya orang yang lewat disekitar kita. Sebab, hilir mudik orang-orang lain di depan orang yang melaksanakan sholat akan dapat mengganggu sekhusyukan.
i. Melihat ke arah tempat Sujud
Sebagaimana dalam hadits “Rasulullah SAW jika sedang melakukan sholat, beliau menundukkan kepalanya serta mengarahkan pandangannya ke tanah (tempat sujud)“ (HR. Al-Hakim)
j. Memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan
Dengan memohon kepada Allah SWT dari godaan setan ketika akan melaksanakan sholat akan bisa menambah kekhusukan kita di dalam sholat tersebut.
2. Mengetahui dan Mempelajari Penghalang-penghalang ke Khusukan Dan Menolaknya. Adapun Penghalang-penghalang Kekhusyukan dalam Sholat adalah sebagai berikut:
a. Menghilangkan sesuatu yang mengganggu kita di tempat sholat
b. Jika memungkinkan sebaiknya tidak sholat di tempat yang terlalu dingin atau terlalu panas
c. Menhindari Sholat di dekat makanan atau minuman yang disukainya
d. Sebaiknya Hindari sholat dalam kondisi Mengantuk
e. Tidak melakukan sholat di belakang orang-orang yang bercakap-cakap atau orang yang sedang tidur
f. Hindari Sholat sambil menahan buang air besar atau menahan air kecil
Tolong bagikan info ini ke teman, kerabat, dan keluarga Anda.
0 Komentar ANDA WAJIB TAU !! Ini Caranya Supaya Anda Khusyuk Dalam Sholat
Posting Komentar